SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik :Pemberian Latihan Senam
Kaki Dalam Penurunan Kekakuan Pada Sendi Kaki
Sasaran :
Tempat :
Hari/
Tanggal:
Waktu :
10:00 - 10:30 WIB
Penyuluh :
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan
Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di
berbagai bidang, khususnya di bidang medis dan keperawatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup
manusia, akibatnya jumlah penduduk lansia meningkat. Saat ini, diseluruh dunia
jumlah lansia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
1,2 milyar. Secara Demografi, menurut sensus penduduk tahun 1980 di Indonesia
terdapat 5,3 juta orang (4,3%) yang berusia 60 tahun keatas. Pada tahun 2020
akan meningkat menjadi 11,09%, meningkatnya umur harapan hidup dipengaruhi oleh
majunya pelayanan kesehatan, menurunnya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi,
serta meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi (Bandiyah, 2009).
Adanya
keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah
kondisi tersebut (Ulliya, dkk, 2009). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat
menurunkan aktivitas fisik (physical activity), sehingga akan mempengaruhi
lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (activity of daily
living atau ADL) (Ulliya dkk., 2009). Memelihara kesehatan untuk hidup yang
tidak bergantung dengan orang lain besar kemungkinan harus memprioritaskan
kekuatan otot (Broman, 2006).
Pada
lansia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang
terjadi. Keadaan ini menyebabkan munculnya
penyakit degeneratif yang merupakan penumpukan distorsi metabolik dan
struktural (Darmojo dan Martono, 2009).
Menua
adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak tahan terhadap
jejas, termasuk infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran
organ tubuh seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem
saraf yang mengakibatkan orang tua mengalami penurunan keseimbangan.
Senam
kaki lansia dan senam otak merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut karena Senam lansia akan menambah
penguatan otot, daya tahan tubuh, kelenturan tulang dan sendi, sehingga
sistem muskuloskeletal yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam lansia bermanfaat untuk memelihara kebugaran jantung
dan paru (Herawati dan Wahyuni, 2004)
Dari
hasil observasi di Wisma Cinta Kasih didapatkan 29 dari 42 lansia yang
ditemukan tidak mampu menggerakkan kakinya karena kaku. Kurangnya latihan pada
bagian kaki juga menjadi faktor yang penting yang mengakibatkan kekuan.
Kekakuan pada kaki tersebut mengakibatkan mobilitas fisik lansia terganggu dan
bergantung pada kursi roda saja untuk membantu lansia mobilisasi. Berdasarkan
latar belakang diatas penyuluh mengangkat masalah tersebut untuk dapat dijadikan
materi ajar penyuluhan lansia dalam menurunkan kekakuan pada sendi.
B. Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan lansia dapat
mengetahui tentang senam kaki untuk menurunkan kekakuan pada kaki.
2.
Tujuan
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
a. Memahami perubahan sistem muskoleskeletal padal
lansia
b. Memahami pengertian senam kaki
c. Memahami tujuan senam kaki
d. Memahami dan mempraktikkan langkah-langkah
senam kaki
C. Materi
Terlampir
D. Pelaksanaan Kegiatan
1.
Topik
Pemberian Latihan Senam Kaki Dalam Penurunan Kekakuan Pada Sendi
Kaki
2.
Sasaran/Target
a. Sasaran
: Lansia yang mobilisasi nya terganggu
b. Target
: Lansia yang mengalami kekakuan pada kaki.
3.
Metode
a. Ceramah,
Modelling, & Remodelling
b. Tanya
Jawab
c. Diskusi
4.
Media
dan Alat
a. Proyektor
b. Laptop
c. Slide
Presentasi
d. Leaflet
5.
Waktu
dan Tempat
Hari/ Tanggal :
Jum’at, 26 Oktober 2018
Tempat :
Jam :
10:00 s/d 10.30 WIB
Waktu :
30 Menit
6.
Pengorganisasian
a. Moderator :
b. Pemateri :
c. Observer :
d. Fasilitator :
Rincian
deskripsi tugas:
a.
Peran
Moderator
· Membuka
dan menutup acara.
· Memperkenalkan
diri
· Menetapkan
tata tertib acara penyuluhan.
· Menjelaskan
tujuan dan topik penyuluhan.
· Menjelaskan
kontrak waktu.
· Menjelaskan
kontrak bahasa
· Menjaga kelancaran
acara.
· Memimpin
diskusi.
b. Peran
Pemateri
· Menyajikan
materi penyuluhan
· Menjawab pertanyaan dari peserta
c. Peran
Observer
· Mengamati
jalannya kegiatan.
· Mengevaluasi
kegiatan.
· Mencatat
prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
d. Peran
Fasilitator
· Memfasilitasi lancarnya kegiatan penyuluhan
· Bersama
moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi penyuluhan
· Memotivasi
peserta kegiatan dalam bertanya
7.
Setting
Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan
8.
Kegiatan
Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Audiens
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan
topik dan tujuan penyuluhan.
- Menjelaskan kontrak
waktu
|
- Menjawab salam
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
|
2.
|
20 menit
|
Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan
peserta tentang perubahan sistem musculoskeletal pada lansia
- Memberikan
reinforcement atas tanggapan peserta
- Menjelaskan
pengetahuan peserta tentang perubahan sistem musculoskeletal pada lansia
- Menggali pengetahuan
peserta tentang senam kaki
- Memberikan
reinforcement atas tanggapan peserta
- Menjelaskan tentang
senam kaki
- Menggali pengetahuan
peserta tentang tujuan senam kaki
- Memberikan
reinforcement atas tanggapan peserta
- Menyebutkan tujuan senam
kaki
- Menjelaskan langkah-langkah
senam kaki
- Mencontohkan
latihan senam kaki
- Memberikan
kesempatan
kepada peserta untuk mecobakan latihan senam kaki
- Tanya jawab
|
- Mengungkapkan
pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mengungkapkan
pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mengungkapkan
pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Memperagakan
- Audiens
ikut serta dalam mempraktekkan
- Bertanya
|
3.
|
5 menit
|
Penutup
- Bersama klien menyimpulkan
materi penyuluhan.
- Melakukan evaluasi
- Menutup penyuluhan dan
memberikan salam
|
- Bersama mahasiswa
menyimpulkan materi penyuluhan
- Menjawab pertanyaan
- Menjawab salam
|
E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a.
Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah
direncanakan
b.
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c.
Pre Planning telah disetujui
d.
75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a.
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
b.
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c.
75% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
Pada evaluasi hasil diharapkan 75%
audien :
a. Audien
mampu menyebutkan perubahan sistem musculoskeletal pada lansia
b. Audien
mampu menyebutkan pengertian
senam kaki
c. Audien
mampu menyebutkan 5 dari 6 tujuan senam kaki
d. Audien mampu mempraktekkan latihan
senam kaki
MATERI
A.
PERUBAHAN
SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA LANSIA
Sistem
muskuloskeletal merupakan sistem yang terdiri dari tulang, sendi, dan otot.
Sistem tersebut paling erat kaitannya dengan mobilitas fisik individu. Seiring
bertambahnya usia, terdapat berbagai perubahan yang terjadi pada sistem
musculoskeletal yang terdiri dari tulang, otot, sendi, dan saraf. Beberapa
perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal lansia mencakup perubahan
anatomi dan fisiologis. Perubahan tersebut berdampak pada penurunan fungsi
tubuh yang akan berlanjut pada penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan
sehingga kegiatan sehari-hari dapat terganggu.
Perubahan umum yang terjadi pada sistem
muskuloskeletal berupa sarkopenia (kehilangan massa dan fungsi otot) dan
osteopenia atau osteoporosis (kehilangan massa tulang) pada usia lanjut ketika
tidak diobati akan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar untuk
populasi lansia dan dapat mengakibatkan hilangnya kemandirian di kemudian hari ( Colón, et al., 2018). Selain itu,
beberapa kondisi patologis dapat muncul seperti artritis yang mencakup
osteoarthritis (OA), polymyalgia rheumatica (PMR), rheumatoid arthritis (RA),
dan gout serta osteoporosis (Tabloski, 2014;
Touhy & Jett, 2014). Penyakit-penyakit di atas dapat memperburuk
kondisi lansia bahkan sampai mengganggu aktivitas fisik rutin yang biasa
dilakukan oleh lansia.
Selain tulang, otot yang dikontrol oleh neuron
motorik secara langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari. Perubahan
fisilogis pada otot yang terjadi pada lansia disajikan dalam tabel berikut ( Colón, et al., 2018).
Perubahan
|
Efek Fungsional
|
Peningkatan variabilitas dalam ukuran serat
otot
|
Peningkatan heterogenitas jarak kapiler,
karena kapiler dapat hanya terletak di tepi seratà berdampak negatif terhadap oksigenasi
jaringan
|
Kehilangan massa otot
|
Penurunan kekuatan dan tenaga
|
Serabut otot (fiber) tipe II menurun
|
Terjatuh
|
Infiltrasi lemak
|
Kerapuhan atau otot melemah
|
Kelemahan otot terutama otot ekstrimitas
bawah dapat menyebabkan gangguan keseimbangan postural. Hal ini dapat
mengakibatkan kelambanan bergerak, langkah pendek-pendek, penurunan irama, kaki
tidak dapat menapak dengan kuat dan cenderung tampak goyah, susah atau
terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan seperti terpeleset dan
tersandung.
B.
SENAM
KAKI
1.
Pengertian
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki (Setyoadi & Kushariadi, 2011).
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki (Setyoadi & Kushariadi, 2011).
Senam kaki
dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki
dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan
otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi (Misnadiarly,
2006)
2.
Tujuan
a. Latihan menguatkan sendi pergelangan kaki
b. Latihan menguatkan otot kaki
c. Latihan menguatkan otot intrinsik (jari kaki)
d. Memperbaiki sirkulasi darah
e. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
f. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
g. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
3. Langkah-Langkah Senam Kaki
1.
Dalam posisi duduk
a.
Posisi duduk tegak di atas bangku dengan
kaki menyentuh lantai
b.
Letakkan tumit di lantai , Jari jari
kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti
cakar ayam sebanyak 10 x.
c.
Letakkan tumit salah satu kaki di lantai
angkat telapak kaki lainnya , jari – jari kaki diletakkan di lantai dengan
tumit kaki diangkatkan ke atas . Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri
dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 x.
d.
Tumit kaki diletakkan di lantai . Bagian
ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 x.
e.
Jari – jari diletakkan di lantai . Tumit
diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 x.
f.
Angkat salah satu lutut kaki, dan
luruskan. Gerakan jari-jari ke depan, turunkan kembali secara bergantian ke
kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
g.
Luruskan salah satu kaki di atas lantai
kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu
turunkan kembali ke lantai.
h.
Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi
langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10
kali.
i.
Angkat kedua kaki dan luruskan,
pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
j.
Luruskan salah satu kaki dan angkat,
putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0
hingga 10 lakukan secara bergantian.
k.
Letakkan sehelai Koran di lantai. Bentuk
kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukan hanya sekali saja.
a.
Lalu robek koran menjadi 2 bagian,
pisahkan kedua bagian koran.
b.
Sebagian Koran disobek-sobek menjadi
kecil-kecil dengan kedua kaki.
c.
Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan
tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan kertas pada bagian kertas yang
utuh.
d.
Bungkus semuanya dengan kedua kaki
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA
Colón, C. J.,
Molina-Vicenty, I. L., Frontera-Rodríguez, M., García-Ferré, A., Rivera, B. P.,
Cintrón-Vélez, G., & Frontera-Rodríguez, S. (2018). Muscle and Bone Mass
Loss in the Elderly Population: Advances in diagnosis and treatment (Vol.
3). doi: 10.7150/jbm.23390
Kushariyadi,
Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik.
Penerbit: Salemba Medika. Jakarta.
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala, Menanggulangi dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Tabloski, P. (2014). Gerontological nursing third edition.
USA: Pearson.
No comments:
Post a Comment