Friday, October 5, 2018

Konsep Asuhan Keperawatan Kanker Payudara

Gambar terkait
A.  Konsep Asuhan Keperawatan
1.    Pengkajian
a.    Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status perkawinan, alamat, nomor MR, tanggal masuk dan penanggung jawab
b.    Riwayat Kesehatan Dahulu
·      Pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya seperti penyakit payudara jinak ,hyperplasia tipikal.
·      Wanita  yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferative mempunyai resiko dua kali lipat biasanya mengalami kanker payudara, wanita dengan hyperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini
·      Biasanya pasien mempunyai riwayat pemakaian terapi penggantian hormon dalam waktu yang lama (lebih dari 10-15 tahun)seperti estrogen suplemen.
·      Biasanya klien mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral.
·      Riwayat perokok, konsumsi alkohol dan tinggi lemak, dan makanan  yang memakai penyedap dan pengawet.
·      Biasanya klien mempunyai riwayat menarche atau menstruasi pertama pada usia yang relative mudah  dan menopause pada usia yang relative lebih tua
·      Biasanya klien mempunyai riwayat nulipara (belum pernah melahirkan), infertilitas, dan melahirkan anak pertama pada usia yang relative lebih tua(lebih dari 35 tahun), serta tidak menyusui
c.    Riwayat Kesehatan Sekarang
·      Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
·      Klien mengatakan terasa nyeri pada payudara saat benjolan mulai membesar.
·      Klien mengeluh keluar nanah, darah atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang tidak hamil.
·      Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk akibat neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting kulit.
·      Biasanya klien mengatakan tubuh terasa lemah, tidak nafsu makan , mual, muntah, ansietas.
·      Terdapat edema (bengkak) pada lengan atau kelainan kulit, ruam kulit, dan ulserasi.
d.   Riwayat Kesehatan Keluarga
·      Kemungkinan ada keluarga yang menderita kanker terutama ibu, anak perempuan serta saudara perempuan. Risikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker pada usia kurang dari 60 tahun. Risiko meningkat 4-6 kali jika terjadi pada dua orang saudara langsung.
·      Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga  yang  sama terkena kanker payudara atau ovarium.
·      Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara atau ovarium dibawah 40 tahun.
·      Adanya keluarga dari sisi yang sama yang terkena kanker payudara atau ovarium.
·      Adanya riwayat kanker payudara bilateral pada keluarga.

e.    Pemeriksaan Fisik
·         Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
·         Rambut   : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
·         Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
·         Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
·         Hidung : Biasanya hidung kurang bersih, tampak sekret, adanya pernafasan cuping hidung yang disebabkan klien sesak nafas terutama pada pasien yang kankernya sudah bermetastase ke paru-paru.
·         Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
·         Leher: tidak terjadi pembesaran KGB.
·         Thorak :
-Inspeksi
Pada stadium 1: biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan pada payudara,dengan ukuran 1-2 cm.
Pada stadium 2: biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang juga disebabkan payudara dengan ukuran dengan tumor 2,5-5 cm.
Pada stadium 3A : biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan tumor yang sudah meluas dalam payudara besar tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B : bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan dan kanker sudah melebar ke seluruh bagian payudara,bahkan mencapai kulit, dinding dada,tulang rusuk,dan otot dada.
Pada stadium 4 :Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan dan mestastase jauh keorgan lain seperti paru-paru.

-Palpasi
Pada stadium 1:   biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium  2 :  biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium 3A : biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium 3B: biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain seperti tulang rusuk, dinding dada dan otot dada .
Pada stadium 4:  biasanya tidak fremitus kiri dan kanan yang juga disebabkan oleh karena kanker sudah metastase ke organ yang lebih jauh seperti paru-paru sehingga mengakibatkan paru –paru mengalami kerusakan dan tidak mampu melakukan fungsinya.

Perkusi
Pada stadium 1:  biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-paru klien.
Pada stadium  2: biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-paru klien karena kanker belum mengalami metastase.
Pada stadium 3A: Masih akan terdengar sonor pada lapangan paru karena kanker belum metastase.
Pada stadium 3B: biasanya terdengar bunyi redup yang dapat di temukan pada infiltrate paru dimana parenkim paru lebih padat / mengadung sedikit udara dan bunyi pekak pada paru-paru paien yang disebabkan pada paru-paru pasien didapatkan berisi cairan disebut dengan efusi pleura jika kanker telah bermetastase pada organ paru.
Pada stadium 4: biasanya akan terdengar pekak pada paru-paru pasien yang disebabkan pada paru-paru pasien didapatkanberisi cairan yang disebut dengan efusi pleura akibat metastase dari kanker mammae yang berlanjut,dan nafas akan terasa sesak.

-Auskultasi
Pada stadium 1: biasanya akan terdengar vesikuler (bunyi hampir  terdengar seluruh lapangan pare dan inspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi. suara nafas tambahan tidak ada, seprti ronchi (-) dan wheezing (-)
Pada stadium 2: biasanya bunyi nafas terdengar vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru clan inspirasi lebih panjang lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi. Biasanya buni nafas klien juga dapat terdengar bronkovesikuler dengan bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti ronchi (-) dan wheezing (-)
Pada stadium 3 A : Biasanya bunyi nafas berbunyi vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru dan inspirasi yang lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi, dan bronkovesikuler yaitu pada daerah suprasternal, interscapula: campuran antara element vaskuler dengan bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti : Ronchi (+) dan wheezing (-)
Pada stadium 3 B : biasanya nafas klien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih panjang, lebih keras nadanya lebih tinggi dari pada inspirasi dan terdengar dan terdapat suara nafas tambahan seperti: Ronchi dan Wheezing ini disebabkan oleh kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, dan mencapai ke dinding dada, tulang rusuk, dan otot dada sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ekspansi paru dan compressive atelektasis.
Pada stadium 4 :biasanya bunyi nafas pasien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi, dari pada inspirasi dan terdengar. Dan terdapatsuara tambahan seperti : Ronchi dan wheezing. Ini disebabkan oleh kanker metastase ke bagian tubuh lainnya seperti paru­pare sehingga mengakibatkan terj adnnya penurunan ekspansi paru dan compressive atelektasis sehingga terjadi penumpukan secret pada daerah lobus paru.
·         Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.
·         Mammae (payudara) :
Inspeksi :Biasanya ada benjolan yang menekan payudara.adanya ulkus dan berwarna merah dan payudara mengerut seperti kulit jeruk.
Palpasi : Teraba benjolan payudara yang mengeras dan teraba pembengkakan dan teraba pembesaran kelenjar getah bening diketiak atau timbul benjolan kecil di bawah ketiak.
·         Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

f.     Pengkajian 11 Fungsional Gordon
·         Persepsi dan Manajemen :Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
·         Nutrisi – Metabolik : Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandung MSG.
·         Eliminasi : Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
·         Aktivitas dan Latihan :Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
·         Kognitif dan Persepsi : Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.
·         Istirahat dan Tidur : Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
·         Persepsi dan Konsep Diri : Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.
·         Peran dan Hubungan : Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
·         Reproduksi dan Seksual : Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan.
·         Koping dan Toleransi Stress : Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.
·         Nilai dan Keyakinan : Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang dada.

g.    Pemeriksaan Diagnostik
·         Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi.
·         biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2
·         Penanda tumor
·         Mammografi
·         sinar X dada
2.    Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan pengkajian diatas kemungkinan dignosa keperawatan yang timbul   adalah:
·      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit
·      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, misalnya; anoreksia
·      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan
·      Ansietas  berhubungan dengan  diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .
·      Kurang pengetahuan tentang penyakit, perawatan,pengobatan kurang paparan terhadap informasi.
·      Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh





3.    Rencana Keperawatan

No
Diagnosa Keperawatan
NOC
NIC
1
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit
NOC :
·      Pain Level,
·      Pain control,
·      Comfort level

Kriteria Hasil :
·      Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
·      Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
·      Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
·      Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
·      Tanda vital dalam   rentang normal
NIC :
Pain Management
·  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
·  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
·  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
·  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
·  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
·  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
·  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
·  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
·  Kurangi faktor presipitasi nyeri
·  Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
·  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
·  Ajarkan tentang teknik non farmakologi
·  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
·  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
·  Tingkatkan istirahat
·  Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
·  Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
·  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
·  Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
·  Cek riwayat alergi
·  Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
·  Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
·  Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
·  Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
·  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
·  Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
·  Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
2
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, misalnya; anoreksia
NOC : Nutritional Status : food and Fluid Intake

Kriteria Hasil :
·  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
·  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
·  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
·  Tidak ada tanda tanda malnutrisi
·  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
·   Kaji adanya alergi makanan
·   Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
·   Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
·   Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
·   Berikan substansi gula
·   Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
·   Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
·   Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
·   Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
·   Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
·   Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
·  BB pasien dalam batas normal
·  Monitor adanya penurunan berat badan
·  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
·  Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
·  Monitor lingkungan selama makan
·  Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
·  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
·  Monitor turgor kulit
·  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
·  Monitor mual dan muntah
·  Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
·  Monitor makanan kesukaan
·  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
·  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
·  Monitor kalori dan intake nuntrisi
·  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
·  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
3
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan
NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes

Kriteria Hasil :
·   Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas,   temperatur, hidrasi, pigmentasi)
·   Tidak ada luka/lesi pada kulit
·   Perfusi jaringan baik
·   Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
·   Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
NIC : Pressure Management
·   Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
·   Hindari kerutan padaa tempat tidur
·   Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
·   Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
·   Monitor kulit akan adanya kemerahan
·   Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
·   Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
·   Monitor status nutrisi pasien
4
Ansietas  berhubungan dengan  diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .
NOC :
·  Anxiety control
·  Coping

Kriteria Hasil :
·   Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
·   Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
·   Vital sign dalam batas normal
·   Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·      Gunakan pendekatan yang menenangkan
·      Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·      Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
·      Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
·      Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
·      Dorong keluarga untuk menemani anak
·      Lakukan back / neck rub
·      Dengarkan dengan penuh perhatian
·      Identifikasi tingkat kecemasan
·      Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
·      Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·      Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·      Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
5
Kurang pengetahuan tentang penyakit, perawatan,pengobatan
kurang paparan terhadap informasi
NOC :
· Knowlwdge: disease process
· Knowledge: health Behavior

Kriteria Hasil :
·    Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
·    Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
·    Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
Teaching : Dissease Process
§  Kaji  tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit
·      Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya
·      Sediakan informasi tentang kondisi klien
·      Berikan informasi tentang perkembangan klien
·      Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit
·      Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
·      Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
·      Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
·      Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
·      Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan
6
Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh
·    Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.
·    Klien dapat menerima efek pembedahan.
·       Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.
·       Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah
·        Tinjau ulang efek pembedahan
·       Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.
·        Berikan dukungan emosi klien.
·       Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.
·        Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
·       Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.

Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 1 .Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth.(2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 .Jakarta : EGC.
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Donengoes Marilynn E.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi 3. Jakarta: EGC.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003). Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10. Jakarta:EGC
Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan  pendokumentasian perawatan pasien) .Jakarta : EGC
Nugroho ,Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas,Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Price Sylvia, A (1994). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC.
Rahayu Wahyu .(2011). Menggali,Mencegah dan mengobati 35 jenis kanker. Jakarta : Victory Inti Cipta.
Rasjidi Iman .(2009). Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker. Jakarta : CV Sagung Seto.
Sjamsuhidajat R.(1997). Buku Ajar Ilmu Bedah,Edisi Revisi. Jakarta : ECG.
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. (1998). Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. Jakarta : EGC.
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011, NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd.





No comments:

Post a Comment