Tuesday, December 18, 2018

Chord Makan Daging Anjing Dengan Sayur Kol



Intro: C. G

                 C.             
Waktu abang pergi ke Siborong-borong
                    G.                               C.   
Datang hujan yang amat deras lah
C. 
Terkejut abang terheran - heran
                 G.                                   C.
Sebab abang belum pernah kesana

Bridge:
                  F.                              C.
Untung datang namboru panjaitan
              G.                        C.
Martarombo kami di jalan
        F.                                  C.
Diajaknya aku ke rumah dia
                    G.                                       C.
Makan daging anjing dengan sayur kol
Reff:
              F.                 C.
Sayur Kol.. Sayur Kol..
                    G.                                      C.
Makan daging anjing dengan sayur kol
               F.                C.
Sayur Kol.. Sayur Kol..
                    G.                                      C.
Makan daging anjing dengan sayur kol

Musik: G. C. 4x

Bridge:
                   F.                            C.
Untung datang namboru panjaitan
             G.                          C.
Martarombo kami di jalan
         F.                                 C.
Diajaknya aku ke rumah dia
                    G.                                      C.
Makan daging anjing dengan sayur kol

Reff:
               F.               C.
Sayur Kol.. Sayur Kol
                    G.                                      C.
Makan daging anjing dengan sayur kol
              F.                 C.
Sayur Kol.. Sayur Kol..
                    G.                                       C.
Makan daging anjing dengan sayur kol

Monday, December 10, 2018

Chord Queen - Love of my life Easy / Mudah


Hasil gambar untuk queen














Intro]
G C G C Dm C Bm Am G
C F C F F Em Dm C F Em D D D

G                       Em
Love of my life, you've hurt me
       Am
You've broken my heart
    D
and now you leave me

G                         C
Love of my life can't you see
         Am
Bring it back,
         Em
bring it back
      F        C
Don't take it away from me
  F     Em  Am    Dm
Because you don't know
G             C
What it means to me

[Intro] F Em Dm C F Em D D D

G                      Em
Love of my life, don't leave me
       Am
You've taken my love
    D
and now desert me

G                         C
Love of my life can't you see
         Am
Bring it back,
         Em
bring it back
      F        C
Don't take it away from me
  F     Em  Am    Dm
Because you don't know
G             C
What it means to me

[Intro] G C G C Em F C F C Gm F Em Dm C

Am
You will remember
     Em
When this is blown over
    F                       C
And everything's all by the way

Am
When I grow older
Em
I will be there
          A         A
at your side to remind you
    D
How I still love you
G              C
I still love you

[Interlude]
G C G C Dm C Bm Am G
C F C F F Em Bb C
C F C F F Em Bb Em G F
Dm C G

Am           Em
Back - hurry back
       F               C
please bring it back home to me
  F     Em  Am    Dm
Because you don't know
G             C
What it means to me

Am
Love of my life
Em
Love of my life
Dm    F    C
Oooh, oooh..

Thursday, December 6, 2018

Satuan Acara Penyuluhan Pneumonia Pada Anak











BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pada anak yang seriusdan merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling banyak meyebabkan kematian pada balita. Pneumonia menyebabkan empatjuta kematian pada anak balita di dunia dan 30% dari seluruh kematian yangterjadi (Machmud, 2006).
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejalapanas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit),sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan berkurang) (Riskesdas, 2013).
Pneumonia masih merupakan pembunuh utama balita di seluruh dunia.Berdasarkan perkiraan World Health Organization (WHO) setiap tahunPneumonia membunuh balita sebanyak satu juta sebelum ulang tahun pertamamereka, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kematian akibat penyakitAIDS, Malaria dan Tuberkulosis. Hal ini sangat tragis karena Pneumonia merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati. Di negara berkembangPneumonia disebut sebagai the forgotten disease atau “penyakit yang terlupakan”karena begitu banyak korban yang meninggal karena Pneumonia namun sangatsedikit perhatian yang diberikan kepada masalah ini (Misnadiarly, 2008).
Setiap tahun lebih dari 95% kasus baru Pneumonia terjadi di negaraberkembang, lebih dari 50% kasus Pneumonia berada di Asia Tenggara dan Sub-Sahara Afrika. Dilaporkan pula bahwa ¾ kasus Pneumonia pada balita di seluruhdunia berada di 15 negara. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2008 terdapat 8,8juta kematian anak di dunia, dari jumlah kematian anak tersebut 1,6 juta kematiananak disebabkan oleh Pneumonia. Kasus pneumonia di Indonesia mencapai 6 jutajiwa sehingga Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia untuk kasus pneumonia(WHO, 2008).
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013menunjukkan bahwa Pneumonia merupakan penyebab utama kematian bayi (0-11 bulan) sebesar 23,80% dan sebagai penyebab kedua kematian balita (14tahun) yaitu 15,50% menempati urutan kedua setelah diare dari 10 besarkematian. Rata-rata setiap 83 balita meninggal setiap hari akibat Pneumonia. Halini menunjukkan bahwa Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalahkesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya angkakematian balita di Indonesia (Riskesdas RI, 2013).
Provinsi Sumatera Barat cakupan Pneumonia masih dibawah targetnasional yaitu dibawah 80%. Menurut Riskesdas, penyebab kematian balitakarena Pneumonia merupakan penyebab no. 2 dari seluruh kematian balitaProvinsi Sumatera Barat prevalensi Pneumonia pada balita yaitu 10,2%(Riskesdas, 2013).
Di Kota Padang kasus penyakit menularterbanyak pada tahun 2014 adalah kasus ISPA yaitu sebesar 41% yaitu sekitar 81.619 kasus. Sedangkan jumlah kasus pneumonia yang ditemukan pada balita yaitu 8.979 kasus. Angka ini sangat besar yaitu dari seluruh kasus pneumonia di Sumatera Barat sekitar 67% kasus terjadi di Kota Padang. Balita penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 1.850 kasus atau sekitar 20,5% (Rahmitri, 2016).
Cakupan penemuan Pneumonia pada balita di Kota Padang mengalamipeningkatan selama tiga tahun terakhir yaitu 13,49% (394 kasus) pada tahun 2012,meningkat menjadi 13,17% (1182 kasus) pada tahun 2013, dan 20,6% (1850kasus) pada tahun 2014 (Laporan DKK Padang , 2014).
Berdasarkan laporan tahunan program P2 ISPA Kota Padang tahun 2015menunjukkan cakupan penemuan Pneumonia balita paling tinggi terjadi diPuskesmas yaitu sebesar 54,2%. Angka ini menunjukkan peningkatandari tahun sebelumnya, paada tahun 2013 cakupan penemuan Pneumonia balitasebesar 29,93% (246 kasus) dan pada tahun 2014 sebesar 45,1% (371 kasus)(Laporan DKK Padang, 2015).
Berdasarakan pencapaian kasus pneumonia di Puskesmas Ambacang dari bulan Januari sampai Maret 2018 didapatkan 364 penderita pneumonia pada balita terdapat di Kelurahan Pasar Ambacang sebanyak 162 orang, Kelurahan Anduring sebanyak 104 orang, Kelurahan Lubuk Lintah 64 orang dan Kelurahan Ampang 54 orang.
Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan faktor risiko yangberhubungan dengan kejadian Pneumonia terbagi atas dua kelompok besar yaitufaktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik meliputi umur, jeniskelamin, status gizi, berat badan lahir rendah, status imunisasi, pemberian ASI,dan pemberian vitamin A. Faktor ekstrinsik meliputi kepadatan tempat tinggal,polusi udara, tipe rumah, ventilasi, kelembaban, letak dapur, jenis bahan bakar,penggunaan obat nyamuk, asap rokok, penghasilan keluarga serta faktor ibu baikpendidikan, umur ibu, maupun pengetahuan ibu (Depkes RI, 2008).
Berdasarkan keadaan intrinsik yang menyebabkan Pneumonia yaitu angkacakupan pemberian vitamin A pada balita, Kota Padang masih rendah cakupannyapada tahun 2013 yaitu 81,8%. Begitu juga dengan cakupan pemberian ASIEkslusif hanya sebesar 62,40%. Dinas Kesehatan Kota Padang menemukan balitadengan berat badan di bawah garis merah (BGM/) atau dengan indikator BB/Usebanyak 487 balita (0.91%) yang ditemukan di posyandu di seluruh wilayahkerja puskesmas se kota Padang (Laporan DKK Padang, 2013).
Faktor ekstrinsik yang menyebabkan Pneumonia seperti persentase rumahsehat, rumah tangga ber-PHBS, di Kota Padang masih belum mencapai target.Persentase cakupan rumah sehat sebesar 81%. Persentase rumah tangga ber-PHBS di Puskesmas ialah 56% dari rumah tangga yang diperiksa,persentase rumah sehat ialah 79,3%. Kebiasaan tidak merokok di dalam rumahmasih rendah yaitu sebesar 55,8% (Laporan DKK Padang, 2013).Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka penyuluh akan mengadakan penyuluhan kesehatan mengenai pneumonia.
B.  Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien mampu mengetahui serta menerapkan perilaku untuk mencegah terjadinya pneumonia pada anak dan mampu untuk melakukan perawatan dirumah pada anak yang menderita pneumonia


C.  Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Pneumonia diharapkan peserta penyuluhan dapat :
a.    Memahami apa itu pnemonia (100%)
b.    Memahami apa penyebab pneumonia pada balita (100%)
c.    Memahami bagaimakah terjadinya pneumonia pada anak secara benar (80%)
d.   Memahami5 dari 7 (80%) tanda dan gejala pneumonia pada anak
e.    Memahami 3 (100%)klasifikasi pneumonia pada anak
f.     Memahami 5 dari 7 (80%) faktor resiko pneumonia pada anak
g.    Memahami cara penularan pneumonia pada anak (100%)
h.    Memahami 4 dari 6 (80%) cara mencegah pneumonia pada anak
i.      Memahami 4 dari 6 (80%) cara perawatan dirumah pada anak

D.  Manfaat
1.    Bagi Puskesmas
Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi Puskesmas Ambacang tentang mencegah terjadinya pneumonia pada anak
2.    Bagi Peserta
Penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mencegah terjadinya pneumonia pada anak dan mampu untuk melakukan perawatan dirumah pada anak yang menderita pneumonia
3.    Bagi Mahasiwa Profesi Ners
Penyuluhan ini dapat menjadi bekal mahasiwa dalam belajar bagaimana cara memberikan penyuluhan yang benar kepada masyarakat.


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.  Definisi
Pneumonia adalah peradangan dari parenkim paru dimana asinus terisi dengan cairan radang dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam dinding dinding alveoli dan rongga interstisium yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak pada anak usia balita (Ridha, 2014; Pudiastuti, 2011). Menurut WHO (2014), pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru, dimana alveoli paru- paru terisi dengan cairan sehingga membuat asupan oksigen terbatas untuk bernafas.
B.  Etiologi
Berdasarkan studi mikrobiologik penyebab utama pneumonia anak balita adalah streptococcus pneumoniae/ pneumococcus (30-50%) dan hemophilus influenzae type b/ Hib (10-30%), diikuti staphylococcus aureus dan klebsiela pneumoniae pada kasus berat. Bakteri lain seperti mycoplasma pneumonia, chlamydia spp, pseudomonas spp, escherichia coli. Pneumonia pada neonatus banyak disebabkan bakteri gram negatif seperti klebsiella spp dan bakteri gram positif seperti S. Pneumoniae, S. Aureus. Penyebab pneumonia karena virus disebabkan respiratory syncytial virus (RSV), diikuti virus influenza A dan B, parainfluenza, human metapneumovirus dan adenovirus. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh bahan-bahan lain misal bahan kimia (aspirasi makan/susu atau keracunan hidrokarbon pada minyak tanah atau bensin) (Said, 2010).
C.  Patofisiologi
Pneumonia yang dipicu oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai  usia  lanjut.  Pecandu  alcohol,  pasien  pasca  operasi,  orang-orang  dengan gangguan penyakit pernapasan, sedang terinfeksi virus atau menurun  kekebalan tubuhnya, adalah yang paling berisiko. Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. Pada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya  karena  penyakit,  usia  lanjut,  dan  malnutrisi,  bakteri  pneumonia  akan dengan cepat berkembangbiak dan merusak organ paru.
Kerusakan  jaringan  paru  banyak  disebabkan  oleh  reaksi  imun  dan peradangan yang dilakukan oleh pejamu. Selain itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh  bakteri  pada  pneumonia  bakterialis  dapat  secara  langsung  merusak  sel-sel sistem pernapasan bawah. Jika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru, ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru (tiga di paru kanan, dan dua di paru kiri) menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru, infeksi dengan  cepat  menyebar  ke  seluruh  tubuh  melalui  peredaran  darah. Pneumonia adalah  bagian  dari  penyakit  infeksi  pneumokokus  invasif yang  merupakan sekelompok  penyakit  karena  bakteri  streptococcus  pneumoniae. Kuman pneumokokus dapat menyerang paru selaput otak, atau masuk ke pembuluh darah hingga  mampu  menginfiltrasi  organ  lainnya. infeksi  pneumokokus  invasif bisa berdampak  pada  kecacatan  permanen  berupa  ketulian,  gangguan  mental, kemunduran intelegensi, kelumpuhan, dan gangguan saraf, hingga kematian.
D.  Tanda dan Gejala
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40°C, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakitkepala.
Menurut Misnadiarly (2008), tanda – tanda penyakit pneumonia pada balita antara lain : batuk nonproduktif, ingus (nasal discharge), suara yang lemah, penggunaan otot bantu nafas, demam, cyanosis (kebiruan), thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar, sakit kepala, kekauan dan nyeri otot, sesak napas, menggigil, berkeringat, lelah, terkadang kulit menjadi lembab, mual danmuntah.

E.  Klasifikasi Pneumonia
KelompokUmur
Klasifikasi
TandaPenyertaselainbatukatausukarbernafas
2 bulan -<5 o:p="" tahun="">

Pneumonia Berat



Pneumonia



Bukan Pneumonia
Tarikandinding dada bagianbawahkedalam (Chest indrawing)

Nafascepatsesuaidengangolonganumur.  (  2  bulan-<1 span="" style="mso-spacerun: yes;">  tahun:  50  kali  ataulebih/menit, 1 - <5tahun 40kali="" :="" ataulebih="" menit="" span="">.
Tidaknafascepatdantidakadatarikandinding dada bagianbawahkedalam
<2 bulan="" o:p="">
Pneumonia Berat



Bukan Pneumonia
Nafascepat>60 kali ataulebih/menit, atautarikankuatdinding dada bagianbawahkedalam (Chest indrawing)
Tidakadanafascepatdantidakadatarikandinding dada bagianbawahkedalam.


( Depkes RI, Dirjen P2PL, 2009)
F.   Faktor Resiko Pneumonia
Menurut Notoadmodjo (2010), faktor risiko dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor risiko ekstrinsik (faktor yang berasal dari lingkungan yang memudahkan orang terjangkit penyakit) dan faktor risiko intrinsik (faktor risiko yang berasal dari dalam organisme sendiri).
Berbagai faktor risiko yang meningkatkan kejadian, beratnya penyakit dan kematian karena pneumonia, yaitu status gizi (gizi kurang dan gizi buruk memperbesar risiko), pemberian ASI (ASI eksklusif mengurangi risiko), suplementasi vitamin A (mengurangi risiko), suplementasi zinc (mengurangi risiko), bayi berat badan lahir rendah (meningkatkan risiko), vaksinasi (mengurangi risiko), dan polusi udara dalam kamar terutama asap rokok dan asap bakaran dari dapur (meningkatkan risiko).
Maryunani (2010), menyebutkan terjadinya pneumonia di pengaruhi 3 faktor yitu faktor lingkungan meliputi : pencemaran udara dalam rumah, fentilasi rumah, kepadatan hunian ; faktor resiko anak meliputi : umur, BBLR, status gizi, pemberian vitamin A, status imunisasi dan faktor perilaku meliputi perilaku pencegahan dan penanggulangan penyakit pneumonia. Faktor resiko meningkatnya angka kejadian dan keparahan penyakit antara lain : prematuritas, malnutrisi, status sosial ekonomi rendah, terkena asap secara pasif, dititipkan di penitipan anak, tinggal dirumah yang terlalu padat, mempunyai riwayat pneumonia (Lalani dan Schneeweiss, 2012).
G. Cara Penularan
Pada umumnya pneumonia termasuk ke dalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara. Sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet. Inhalasi merupakan cara terpenting masuknya kuman penyebab pneumonia kedalam saluran nafas yaitu bersama udara yang dihirup, disamping itu terdapat juga cara penularan langsung yaitu melalui percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar penderita, transmisi langsung juga bisa melalui ciuman, memegang dan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita (Azwar,2002).
H.  Pencegahan Pneumonia
Mengingat pneumonia adalah penyakit beresiko tinggi yang tanda awalnya sangat mirip dengan flu, alangkah baiknya para orang tua tetap waspada dengan memperhatikan cara berikut ini ( misnadiarly,2008) :
1.    Menghindarkan bayi atau anak dari paparan asap rokok, polusi udara, dan tempat keramaian yang berpotensi penularan.
2.    Menghindarkan bayi atau anak dari kontak dengan penderita ISPA.
3.    Membiasakan memberikanASI.
4.    Segeraberobatjikamendapatianakmengalamipanas,batuk,pilek. Terlebih jika disertai suara serak, sesak nafas, dan adanya tarikan pada otot diantara rusuk (retraksi).
5.    Periksa kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan, dan segera ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.
6.     Imunisasi, untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti imunisasi DPT. 

I.     Perawatan Di Rumah
Perawatan yang dapat dilakukan keluarga dirumah yaitu dengan cara :
1.    Tingkatkan pemberian makanan bergizi
2.    Beri minum lebih banyak dari biasanya
3.    Bila badan anak panas, kompres dengan air hangat dan jangan memakai selimut atau pakaian tebal
4.    Bersihkan hidung yang tersumbat dengan sapu tangan bersih
5.    Minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan
6.    Segera bawa ke petugas / pelayanan kesehatan bila kondisi balita bertambah parah/memburuk.
  
BAB III
PRE PLANNING
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, yaitu pemateri menyampaikan materi penyuluhan tentang Pneumonia, diakhir penyuluhan disediakan waktu untuk tanya-jawab antara peserta dan pemateri.
A.    Media dan Alat Peraga
Media dan alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1.      Slide Presentation Power Point
2.      Laptop
3.      Infocus
4.      Leaflet
B.     Pengorganisasian
1.    Pembimbing :  
2.    Moderator : 
Tugas Moderator :
a.    Membuka penyuluhan.
b.    Memperkenalan diri
c.    Memberitahu pokok bahasan penyuluhan kepada peserta.
d.   Kontrak waktu dengan peserta penyuluhan.
e.    Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan.
f.     Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan.
g.    Mempersilakan pemateri untuk  menyampaikan materi.
h.    Membuka sesi tanya-jawab.
i.      Mempersilakanpeserta untuk bertanya.
j.      Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta.
k.    Merangkum inti presentasi pemateri.
l.      Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta.
m.  Menutup penyuluhan.
3.    Pemateri : 
Tugas Pemateri:
a.   Menyampaikan materi penyuluhan.
b.  Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
4.    Notulen : 
Tugas Notulen:
a.       Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta penyuluhan.
b.      Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
c.       Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh pemateri.
d.      Membuat rangkuman materi penyuluhan.
e.       Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)setelahterlaksananya penyuluhan.
5.      Fasilitator : ?
Tugas Fasilitator:
a.       Mempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting tempat penyuluhan, seperti susunan dan jumlah meja dan kursi yang digunakan dalam penyuluahan.
b.      Mempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala media dan alat peraga yang digunakan oleh pemateri dalam penyuluhan.
c.       Selalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam penyuluhan dan menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga penyuluhan berjalan dengan lancar.
6.    Observer : ?
Tugas Observer :
a.       Memonitor atau memantau selama berjalannya penyuluhan.
b.      Mengamati reaksi peserta penyuluhan.
c.       Mengamati keberhasilan penyuluhanan.


7.    Koordinator Lapangan : ?
Tugas koordinator lapangan adalah mengkoordinasi hal-hal yang terjadi pada saat penyuluhan, baik sebelum, sedang, maupun sesudah penyuluhan.

C.               


Setting Tempat
D.    Tahap Kegiatan Penyuluhan         
No
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
5 menit
Pembukaan :
·         Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
·         Memperkenalkan diri dan anggota kelompok serta pembimbing
·         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·         Menyebutkan materi yang akan diberikan
·         Kontrak Waktu : 1x30 menit
·         Menjelaskan Tata tertib :
-     Peserta mendengarkan materi yang dijelaskan hingga selesai, apabila ada keperluan keluar maka harus seizin moderator.
-     Peserta diperbolehkan bertanya saat materi selesai diberikan.
-     Bila ada peserta yang ingin meninggalkan tempat penyuluhan harus dengan seizin moderator.

Menjawab salam






Mendengarkan
Memperhatikan

2
15 menit
Pelaksanaan :
·   Menggali pengetahuan pasien/keluarga tentang pengertian pneumonia padaanak
·   Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
·   Menjelaskan pengertian pneumonia padaanak
·   Menjelaskan penyebab pneumonia pada anak
·   Menjelaskan bagaimana pneumonia bisa terjadi pada anak
·   Menggali pengetahuan pasien/keluarga tentang tanda dan gejala pneumonia padaanak
·   Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
·   Menjelaskan tanda dan gejala pneumonia pada anak,
·   mendemonstrasikan kepada peserta untuk menghitung pernafasan anak,
·   Menjelaskan klasifikasi pneumonia pada anak
·   Menjelaskan faktor resiko pneumonia pada anak
·   Menggali pengetahuan pasien/keluarga tentang cara penularan pneumonia padaanak
·   Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta
·   Menjelaskan cara penularan pneumonia pada anak
·   Menjelaskan cara pencegahan pneumonia
·   Menjelaskan perawatan pneumonia dirumah

·     Menjawab
·     S
·     As

·     Mendengarkan&
Memperhatikan
·     Mendengarkan&
Memperhatikan s
·     Mendengarkan&
Memperhatikan
·     Menjawab
·     S
·     A
·      
·     s
·     Mendengarkan&
Memperhatika
·     mendemonstrasikan
·     Menjawab
·     S
·     Mendengarkan&
Memperhatikan
·     Mendengarkan &memperhatikan
·     Menjawab
·     A



·     Mendengarkan&
Memperhatikan
·     Mendengarkan & memperhatikan
·      
3
7 menit
Evaluasi :
·         Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
·         Memberikan reward kepada 3 peserta yang bertanya dahulu
·         Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang materi yang telah diberikan dan memberikan reinforcement kepada peserta penyuluhan jika dapat menjawab pertanyaan

Bertanya

Menjawab pertanyaan
4
3 menit
Terminasi :
·         Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta penyuluhan
·         Mengucapkan salam penutup
·         Menyebarkan leaflet

Mendengarkan
Menjawab salam

E.     Evaluasi
1.    Kriteria struktur
a.    Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan
b.    Pembuatan SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya
c.    Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
d.   Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan
2.    Kriteria proses
a.    Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung
b.    Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir
c.    Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telahdibuat
d.   Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3.    Kriteria hasil
a.    Peserta yang datang dalam penyuluhan ini minimal 10-15 orang
b.    Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
c.    Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
d.   Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.


BAB IV
EVALUASI KEGIATAN
A.    Evaluasi Struktur
                  1.     Petugas penyuluhan
Hasil observasi menunjukan bahwa moderator telah mampu membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri mulai dari pembimbingan akademik, pembimbing klinik dan petugas penyuluhan, telah menjelaskan tujuan dari penyuluhan, mampu menyebutkan topic yang diberikan penyaji dan menjelaskan waktu penyuluhan (kontrak waktu) yaitu 30 menit. Moderator mampu mengatur waktu penyuluhan sehingga kontrak waktu berakhir, akan tetapi tidak sesuai dengan kontrak awal yaitu 40 menit.
             2.          Penyaji
Hasil observasi menunjukkan bahwa penyaji telah mampu menyampaikan atau menyajikan materi penyuluhan dengan sangat baik. Penyaji telah mampu menguasai materi penyuluhan dengan baik. Sebelum menyampaikan materi maupun submateripenyaji telah mampu menggali pengetahuanpeserta tentang pneumonia. Dan peserta mampu berpendapat terhadap materi yang disampaikan. Penyaji mampu mendorong dan meniongkatkan motivasi peserta untuk menyampaikan materi serta kesadaran dan partisipasi peserta dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam berperan untuk menghitung pernafasan cepat. Pertanyaan dari peserta penyuluhanpun mampu dijawab dan di evaluasi oleh penyaji.
           3.            Fasilitator
Hasil observasi menunjukan bahwa fasilitator telah mampu menyiapkan tempat dan media sebelum penyuluhan dimulai. Telah mampu mengatur teknik acara sebelum penyuluhan. Namun ada 2 orang peserta penyuluhan yang terlambat tidak dapat duduk. Selama penyuluhan fasilitator mampu memotivasi sasaran agar berpartisipasi dalam penyuluhan. Diakhir penyyuluhan fasilitator mampu membagikan leaflet kepada peserta penyuluhan.
           4.            Observer
Hasil observasi menunjukkan bahwa observer mampu mengobservasi jalannya proses kegiatan. Mampu mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta diskusi selama kegiatan penyuluhan berlangsung. Mampu melaporkan kepada pembimbing tentang evaluasi dari penyuluhan.
           5.            Peserta
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta hadir sesuai dengan yang diharapkan. Selama jalannya penyuluhan peserta Nampak focus dan memperhatikan materi yang dijelaskan.

B.     Evaluasi Proses
Hasil evaluasi proses penyuluhan didapatkan peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai. Selama penyuluhan tidak ada peserta yang keluar masuk. Penyuluhan berjalan tenang dan aman.

C.    Evaluasi Hasil
Hasil evaluasi didapatkan:
1.         Peserta hadir sesuai yang diharapakan yaitu 27 orang.
2.         Acara dimulai sedikit terlambat yaitu 08.08 dan lebih dari 30 menit, namun semua susunan acara terlaksana sesuai SAP
3.         Ketersedian tempat sesuai dengan rencana
4.         Setting tempat aman dan nyaman bagi pasien
5.         Ketersediaan media sesuai dengan rencana
6.         Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan sampai selesai
7.         Peserta penyuluhan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh
8.         Selama penyuluhan tidak ada peserta yang keluar masuk
9.         Penyuluhan berjalan dengan tenang dan aman
10.     80% sasaran mampu memahami tentang pengertian Pneumonia
11.     80% sasaran mampu memahami tentang gejala Pneumonia
12.     Terdapat 2 pertanyaan yang di ajukan oleh peserta yaitu
·       Apa perbedaan penyakit asma dan penyakit pneumonia ?
·       Apakah penyakit pneumonia ini bisa menyerang lansia atau hanya pada anak-anak saja?

   

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. ( 2012 ). Pengantar epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara
Direktorat Jenderal P2PL. (2009).Pedoman pengendalian infeksi saluran pernafasan akut. Jakarta: Depkes RI.
Lalani, Amina. 2011.Kegawatdaruratan Pediatri. Jakarta : EGC
Misnnadiarly. (2008). Penyakit infeksi saluran napas pneumona pada anak balita, orang dewasa, usia Lanjut. Jakarta : Pustaka Obor Populer.
Murhayati, A, (2010). Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan praktik cara perawatan balita yang menderita ISPA Pneumonia di wilayah kerja puskesmas mojoleban I Kabupaten Sukoharjo. JurnalKesMaDaSka, Vol 1 no 1, p ; 34-39. Diakses melalui http://jurnalstikes kusumahusada.ac.id.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Ridha. N. (2014).Buku Ajar Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Riset Kesehatan Dasar.(2013). Riset Kesehatan DasarBadan penelitian dan Pembangunan Kesehatan kementrian Kesehatan Indonesia. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar.
Rusepno.(2015). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid1. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran.
Rustiyanto. E. (2012). Faktor RisikoKejadian Pneumonia pada balitaSemarang: Universitas Diponegoro.
Said, M. ( 2010 ). Buku ajar respirologi anak. Jakarta : IDAI